Apa itu penyakit tangan, kaki dan mulut (KTM)? Penyakit yang ditandai dengan ruam di ketiga bagian tubuh ini seringkali hinggap pada anak-anak, terutama yang berusia di bawah 10 tahun. Sejauh ini belum ada peneliti yang berhasil menemukan vaksinnya.
Menurut WHO, wabah penyakit KTM ini sebenarnya terjadi setiap beberapa tahun sekali di berbagai belahan dunia. Tapi belakangan wabah ini lebih sering muncul di kawasan Asia dengan jumlah peningkatan kasus penyakit KTM terbanyak terjadi di China, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Beruntung sejumlah peneliti asal China mengklaim berhasil mengembangkan vaksin pertama yang mampu melindungi anak-anak dari virus yang disebut dengan enterovirus 71 atau EV71, penyebab utama penyakit KTM yang mematikan ini.
Vaksin dari virus EV71 yang dinonaktifkan buatan Beijing Vigoo Biological ini memang dirancang khusus untuk digunakan di kawasan Asia-Pasifik, di mana dilaporkan paling sering terjadi kasus penyakit KTM serius yang dapat menyebabkan gangguan fatal lain pada otak seperti meningitis dan encephalitis.
Dalam sebuah percobaan, peneliti mengungkapkan bahwa vaksin Beijing Vigoo ini terbukti mampu memberikan perlindungan melawan penyakit KTM yang disebabkan oleh EV71 sebesar 90 persen. Sedangkan dalam kurun waktu 12 bulan, tingkat perlindungannya mencapai 80,4 persen.
Percobaan tersebut dilakukan di empat lokasi di China, tiga di provinsi Jiangsu dan satu lokasi di Beijing dengan melibatkan 10.245 bayi dan anak-anak berusia 6-35 bulan yang diberi dua dosis vaksin atau plasebo secara acak.
"Vaksin ini aman dan dapat ditolerir dengan baik. Efek sampingnya pun sama, baik pada partisipan yang memakai vaksin ataupun plasebo," ungkap ketua tim peneliti Feng-Cai Zhu dari Jiangsu Provincial Center for Disease Control seperti dilansir nbcnews, Minggu (2/6/2013).
Kendati begitu, peneliti memperingatkan bahwa mereka belum dapat membuktikan bahwa vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari virus lain yaitu coxsackievirus A 16, yang seringkali ditemukan beredar bersama EV71 dan menyebabkan penyakit KTM.
Menanggapi temuan ini, Nigel Crawford dan Steve Graham dari University of Melbourne dan Murdoch Children's Research Institute, Australia mengatakan, "Hasil percobaan ini perlu disebarkan ke penjuru dunia. Tapi tentu saja dengan melibatkan hasil percobaan untuk melihat efektivitas vaksin ini terhadap jenis EV71 yang lebih lazim di negara-negara epidemi lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Jepang."
Menurut WHO, wabah penyakit KTM ini sebenarnya terjadi setiap beberapa tahun sekali di berbagai belahan dunia. Tapi belakangan wabah ini lebih sering muncul di kawasan Asia dengan jumlah peningkatan kasus penyakit KTM terbanyak terjadi di China, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Beruntung sejumlah peneliti asal China mengklaim berhasil mengembangkan vaksin pertama yang mampu melindungi anak-anak dari virus yang disebut dengan enterovirus 71 atau EV71, penyebab utama penyakit KTM yang mematikan ini.
Vaksin dari virus EV71 yang dinonaktifkan buatan Beijing Vigoo Biological ini memang dirancang khusus untuk digunakan di kawasan Asia-Pasifik, di mana dilaporkan paling sering terjadi kasus penyakit KTM serius yang dapat menyebabkan gangguan fatal lain pada otak seperti meningitis dan encephalitis.
Dalam sebuah percobaan, peneliti mengungkapkan bahwa vaksin Beijing Vigoo ini terbukti mampu memberikan perlindungan melawan penyakit KTM yang disebabkan oleh EV71 sebesar 90 persen. Sedangkan dalam kurun waktu 12 bulan, tingkat perlindungannya mencapai 80,4 persen.
Percobaan tersebut dilakukan di empat lokasi di China, tiga di provinsi Jiangsu dan satu lokasi di Beijing dengan melibatkan 10.245 bayi dan anak-anak berusia 6-35 bulan yang diberi dua dosis vaksin atau plasebo secara acak.
"Vaksin ini aman dan dapat ditolerir dengan baik. Efek sampingnya pun sama, baik pada partisipan yang memakai vaksin ataupun plasebo," ungkap ketua tim peneliti Feng-Cai Zhu dari Jiangsu Provincial Center for Disease Control seperti dilansir nbcnews, Minggu (2/6/2013).
Kendati begitu, peneliti memperingatkan bahwa mereka belum dapat membuktikan bahwa vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari virus lain yaitu coxsackievirus A 16, yang seringkali ditemukan beredar bersama EV71 dan menyebabkan penyakit KTM.
Menanggapi temuan ini, Nigel Crawford dan Steve Graham dari University of Melbourne dan Murdoch Children's Research Institute, Australia mengatakan, "Hasil percobaan ini perlu disebarkan ke penjuru dunia. Tapi tentu saja dengan melibatkan hasil percobaan untuk melihat efektivitas vaksin ini terhadap jenis EV71 yang lebih lazim di negara-negara epidemi lainnya seperti Singapura, Malaysia dan Jepang."
thanks ya informasinya semoga bermanfaat and semoga banyak pengunjung yg berkunjung ke sini.
BalasHapus