Bahaya sering mengonsumsi bubur instan

sekarang ini makin banyak orang yang memilih bubur instan sebagai menu sarapan karena dianggap lebih cepat dan praktis. Namun, oleh ahli gizi menyarankan agar masyarakat sebaiknya tidak mengonsumsi bubur instan. Selain karena nilai gizinya yang tidak memadai, bubur instan juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Jumlah kebutuhan kalori yang dibutuhkan dari sarapan berkisar 25-30 persen dari total kebutuhan sehari. Artinya, jika kebutuhan kalori kita 2.000, jumlah yang diharapkan terpenuhi dari sarapan berkisar 500-600 kkal. Dalam semangkuk bubur yang dimasak sendiri, mungkin Anda hanya mengonsumsi sekitar 50 gram beras karena kandungan airnya banyak. Sehingga, kelihatannya Anda mengonsumsi banyak (dalam bentuk bubur beratnya berkisar 200 gr). Dari 50 gram tersebut, hanya mengandung sekitar 318 kkal, 10 gram protein, 4,2 gram lemak, dan 57 gram karbohidrat.

Dengan sarapan bubur yang dimasak sendiri, berarti kebutuhan yang dicapai hanya sekitar 63 persen dari total yang direkomendasikan. Sedangkan bubur instan, hanya mengandung 210 kkal, 9 gr protein, 3,6 lemak, dan 39 gr karbohidrat atau  tidak sampai 50 persen dari yang direkomendasikan. Dengan kata lain, meskipun tidak jauh berbeda, dari segi nilai gizi dapat dikatakan bahwa bubur yang dibuat sendiri lebih baik dibandingkan bubur instan.

Bubur instan memiliki serat yang lebih rendah, sehingga lebih cepat dicerna. Dengan begitu, orang yang mengonsumsi bubur instan cenderung cepat merasa lapar kembali. Selain hal tersebut, pada makanan instan umumnya juga diberikan tambahan zat seperti pengawet, gula tambahan, dan pewarna makanan seperti sunset yellow. Yang tidak kalah mengkhawatirkan juga adalah kandungan sodium pada bubur instan yang sangat tinggi. Kadar sodium yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan pada ginjal, sehingga membentuk batu ginjal.  Karena faktor tersebut orang yang sering mengonsumsi makanan instan, risiko terkena penyakit ginjal akan meningkat juga.

Karena hal demikianlah disarankan untuk sarapan dengan bubur yang dimasak sendiri, bukan bubur instan. Bahkan, penting untuk dilengkapi dengan tambahan asupan lain. Misalnya, menambahkannya dengan segelas susu, dan setelahnya mengkonsumsi buah.  Jika hanya mengonsumsi bubur, pasti kebutuhan kalori untuk tubuh masih kurang. Selain hal tersebut, bisa juga dengan menambah bubur dengan sayuran dan sumber protein lain seperti telur, ayam, atau tempe. Dan semuanya tidak bisa diperoleh pada bubur instan.

Sekian artikel dari portwarta untuk kali ini, jangan lupa ya untuk membaca artikel artikel menarik lain nya . Jika anda menyukai nya tinggal di like dan follow kami agar dapat mengikuti artikel artikel yang selalu di update oleh portwarta .

Semoga bermanfaat.

0 Response to "Bahaya sering mengonsumsi bubur instan"

Posting Komentar